Senin, 23 Maret 2015

Speech Therapy

DESKRIPSI
Terapi wicara merupakan tindakan yang diberikan kepada individu yang mengalami gangguan komunikasi, gangguan berbahasa bicara dan gangguan menelan dan terapi wicara yang dibahas berfokus pada terapi wicara pada pasien dengan masalah-masalah gangguan neurologist, diantaranya, pasca stroke.

Wicara/speech yang merupakan kumpulan suara “Vocal articulation” kata yang meruakan hasil dari ekpresi pikiran atau ide dan komunikasi artinya mengucapkan katakata. Intensitas suara yang dihasilkan, normal bagi pendengaran manusia rata-rata intensitas 40 – 65 db, frekwensi (anak-remaja) 20 – 20 ribu Hz dan dewasa 20 ribu Hz.

Speech Dysfungtion suatu kondisi dimana abnormalitas wicara, termasuk Aphasia, alexia, stammering, sturring, aphonia, sluring dan lain-lain, dan maslah-masalah wicara merupakan pengembangan dari beberapa penyebab, seperti gangguan persyarafan kortex cerebre, paralysis otot-otot pada struktur organ wicara dll.

MACAM-MACAM GANGGUAN WICARA
  • Ataxic speech : abnormal bicara dengan karakteristik kesalahan formasi bunyi dan disebabkan oleh disfungsi neuromuskuler organ wicara.
  • Explorative speech : abnormal bicara dengan karakteristik lambat, sentakan artikulasi (diinterpretasikan dengan tiba-tiba dan irama keras pada kata-kata tertentu)  adanya trauma pada otak
  • Mirror speech: abnormal bicara dengan karakteristik pengucapan susunan kata-kata terbalik  karena adanya gangguan lobus frontal
  • Scamping speech: abnormal bicara dalam menggunakan konsonan dan seluruh susunan kalimat  oleh karena ketidakmampuan individu mengeluarkan bentuk bunyi-bunyian.
  • Scaning speech: abnormal bicara dengan karakteristik irama artikulasi tidak bersih dan jelas yang disebabkan karena adanya kata-kata yang hilang, biasannya terdapat episode ”Pause” diantara susunan kalimat (Cth: Tumor laring).
  • Slurred speech: abnormal bicara dengn karakteristik susunan kalimat tidak jelas dan komplit, terburu-buru tetapi ada penggalan sebagain kalimat tertinggal, sebab kelemahan otot artikulasi, kerusakan motor neuron, karena penyakit otak dan obat-obatan
  • Staccato speech: abnormal bicara dengan karakteristik pause diantara kata-kata, irama kalimat tidak beraturan sebab multiple sclerosis.
Berdasarkan kerusakan atau gangguan syaraf yang terkena, dapat dibedakan, yaitu:
  • Aphasia : Kehilangan fungsi kemampuan berbicara, meliputi gangguan dalam menulis, berbicara, membaca, mendengar dan mengerti bahasa. Tipenya tergantung lokasi kerusakan; Broca atau werniks, global aphasia dan anonic aphasia.
  • Dysatria : pengucapan kata-kata yang tidak jelas dimana kekuatan koordinasi dan tonik otot yang digunakan dalam berbicara terganggu oleh lesi otak, dan syaraf  yg berhubungan dengan dysatria adalah Cranialis VII, IX, X dan XII
  • Aphonia : Kehilangan kemampuan untuk membentuk nada vokal
  • Anarthria : Ketidakmampuan dalam mengeluarkan kata-kata
  • Dysaphasia : Gangguan/kesulitan dalam berbicara
Hal penting yang harus dipahami apakah kelainan bicara itu merupakan gangguan Non fungsional atau gangguan fungsional.

MACAM-MACAM ALAT TERAPI

Claw Grip (AP 010)

Deskripsi :
Pensil grip inovasi terbaru! Dengan 3 kantong untuk jari membantu posisi jari tripod stabil tidak bergerak. Masukan pensil/bolpen/crayon kelubang tengah, kantong paling besar untuk jempol, 2 kantong lagi untuk telunjuk dan jari tengah.




Sikat Terapi (AP 011)

Deskripsi :
Sikat terapi untuk memberikan input taktil dan deep presure. Hanya digunakan atas pengawasan terapis, mengikuti Wilbarger protokol.



EZ Scrub - Brush (AP 012)


Deskripsi :
Sikat dengan 2 sisi: sikat dan spons memberikan input taktil yang berbeda tekstur. Bermanfaat untuk sensory diet, dan program sikat bagi anak2 yang sedang menjalani terapi SI.




Terowongan 1,75 meter (AP 013)


Deskripsi :
Bermain terowongan bertujuan untuk merangsang anak agar mau merangkak. Aktivitas merangkak bertujuan menstimulasi keseimbangan otak kiri-kanan dan juga menguatkan otot lengan supaya koordinasi motorik halus pun menjadi lebih siap



The Pencil Grip (014)


Deskripsi :
Pegangan pensil empuk terbuat dari karet lembut, bebas lateks. Jempol diletakkan di huruf R (tangan kanan) atau L (jika kidal), jari2 lain secara natural akan mengikuti bentuk grip.


Ark Grabber Chewies (AP 015)


Deskripsi :
Gigitan terbuat dari bahan bebas lateks yang aman teruji FDA, mudah dipegang dan dicuci. Berguna utk eksplorasi oral, melatih gerakan lidah dan rahang. Disarankan bagi anak2 yg senang menggigit, krn membutuhkan input propioseptor pada rahang. Pegangan grabber membuat anak dapat mencapai berbagai area dimulut.


Ark Grabber XT (AP 016)


Deskripsi :
XT adalah Xtra Tough yaitu gigitan terbuat dari bahan bebas lateks yang lebih kuat dan tidak hancur, mudah dipegang dan dicuci. Memberikan input tekanan pada rahang, memfasilitasi gerakan rahang dan lidah. Bahan dan warna aman teruji FDA.



Ark Oral Sensory Probe (AP 017)


Deskripsi :
Alat oral-motor revolusioner yg terlihat seperti sikat gigi kecil dengan 2 permukaan bertekstur berbeda pada ujungnya. Terbuat dari plastik bebas lateks, aman, dirancang untuk merangsang gusi, langit-langit dan lidah dengan cara menekan atau stroking, tidak utk dikunyah



Blue Chewy Tube (AP 018)


Deskripsi :
Dirancang untuk individu yang senang menggigit-gigit kerah baju, pensil, kuku, dll. Memberikan input propioseptor pada otot-otot mulut. Ekstra keras, diameter besar dan tebal, sehingga cocok dengan rahang yang kuat, seperti: anak-anak praremaja s/d dewasa. Bebas lateks, tidak ada rasa, tidak beracun.




Jet Kazoo (AP 019)

Deskripsi :
Tempelkan bibir pada ujung belakang pesawat yang berlubang lebar, dan keluarkan suara, contoh: huu, hiii, baa, hoo, bisa juga seperti bernyanyi. Kazoo akan mengeluarkan suara gema, mirip dengan bunyi terompet, yang membuat anak menjadi tertarik untuk terus berlatih menunjang produksi suara.




Lips Whistle (AP 020)


Deskripsi :
Peluit berbentuk bibir yang merupakan alat terapi oral-motor. Bertujuan untuk melatih kekuatan pernafasan dan bentuk bibir. Sangat dianjurkan bagi anak-anak yang sedang menjalani terapi wicara


Flash Card (021)

Deskripsi :
Kartu ini bisa dipakai untuk mengajar terapi wicara.  Gambar dalam format asli, bukan cartoon. Ukuran kartu rata-rata 9 x 12.5 centimeter. Di bagian belakang ada tulisan dalam bahasa Indonesia dan bahasa Inggris.



LOGICO (AP 022)


Logico adalah sistem belajar baru, yang dikembangkan di Jerman sejak tahun 1993. Perangkat ini terdiri atas papan dan lembar-lembar gambar beraneka warna yang menarik. Cara menggunakannya sangat mudah, sehingga membuat anak-anak asyik bermain sambil memikirkan jawaban dari berbagai pertanyaan dalam permainan edukatif ini. Logico diakui dunia internasional dengan memperoleh berbagai penghargaan international.



Memory Card (AP 023)


Deskripsi : Kartu ini sangat baik untuk melatih daya ingat. Selain itu, juga dapat mengembangkan kosakata dalam bahasa Indonesia dan bahasa Inggris.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar